BANDUNG (Kemenag Mitra) -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Tenggara, H. Muh Thaib Mokobombang, S.Ag., MH., menghadiri penutupan Rapat Koordinasi Wilayah Kerja Balai Diklat Keagamaan (BDK) di Favehotel Premier, Bandung. Kegiatan ini menjadi forum yang penting untuk berkoordinasi dan membahas isu-isu terkini, terutama terkait penguatan moderasi beragama dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Dalam sambutannya, Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. Suyitno, M.Ag., menekankan pentingnya memperluas cakupan moderasi beragama ke semua lapisan masyarakat. “Penguatan moderasi beragama adalah tugas kita bersama,” tegas Prof. Suyitno. Beliau juga menyoroti pentingnya upaya preventif untuk mencegah terjadinya konflik antar umat beragama.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam rapat koordinasi ini adalah rencana pengembangan diklat berbasis profesi. Ke depan, peserta diklat tidak hanya mendapat sertifikat diklat saja, tetapi juga sertifikasi profesi yang diakui. “Ini akan memberikan legitimasi bagi para guru, pengawas, dan profesi lainnya,” ujar Prof. Suyitno.

Balitbang Diklat Kemenag RI juga tengah merancang konsep Corporate University (Corpu) yang lebih fokus pada kebutuhan institusi. “Pelatihan berbasis Corpu diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan bagi organisasi,” jelas Prof. Suyitno.

Dalam konteks Indonesia yang majemuk, moderasi beragama menjadi kunci untuk menjaga kerukunan umat beragama. Kegiatan rapat koordinasi ini menunjukkan komitmen Kementerian Agama untuk terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan saling menghormati.

Rapat koordinasi ini diikuti oleh para pejabat eselon III dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penguatan moderasi beragama dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi perhatian serius di Kementerian Agama.