MITRA (Kemenag Mitra) -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Tenggara, H. Muh Thaib Mokobombang, S.Ag., M.H., menyoroti praktik judi online yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dalam kegiatan pembinaan yang diadakan di GMIM Silo Watuliney Wilayah Belang pada Kamis, 18 Juli 2024, ia menyampaikan pesan penting mengenai bahaya judi online dan perlunya tindakan pencegahan yang lebih masif.

Magister Pascasarjana Ilmu Hukum Islam IAIN Manado ini menyatakan bahwa judi online telah menjadi agenda nasional karena dampak negatifnya yang luas, termasuk kerugian finansial, ketergantungan, dan gangguan mental. Ia mengungkapkan kekhawatiran atas banyaknya anak-anak yang terpapar judi online, yang dapat merusak masa depan mereka. Oleh karena itu, peran penyuluh agama sangat vital dalam memberikan edukasi dan pencegahan.

"Judi online bukan hanya merusak secara ekonomi, tetapi juga moral dan mental. Penyuluh agama harus lebih gencar dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya judi online dan bagaimana menghindarinya," ujar H. Muh Thaib Mokobombang. Ia juga meminta agar para penyuluh bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan komunitas, untuk mengkampanyekan bahaya judi online dan menawarkan solusi alternatif yang sehat dan positif bagi anak-anak dan remaja.

Selain itu, Kakan Mokobombang juga menekankan pentingnya pendekatan agama dalam menangani masalah ini. Menurutnya, nilai-nilai agama dapat menjadi benteng yang kuat untuk mencegah perilaku negatif seperti judi online. Ia berharap dengan adanya pembinaan yang intensif dan berkelanjutan, masyarakat dapat lebih waspada dan mampu melindungi anak-anak mereka dari ancaman judi online.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi kepada para penyuluh agama untuk lebih aktif dalam menjalankan perannya, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi muda.